Sendok adalah alat makan yang memiliki cekungan berbentuk oval atau bulat lonjong di satu ujung dan gagang di ujung lainnya. Di Indonesia sendok umumnya dipegang di tangan kanan untuk mengambil makanan dari piring atau mangkuk dan menyuapkannya ke mulut, sementara garpu yang dipegang di tangan kiri membantu memasukkan makanan ke sendok.
Pada perjalanan sejarahnya konon sendok telah dipakai sejak Zaman Paleolitikum, namun bentuknya dan bahan yang digunakan jelas tidak seperti sendok yang kita kenal sekarang. Pada masa tersebut sendok terbuat dari bahan Kulit kerang, Kulit kayu, bahkan dari daun-daunan. Perkakas tersebut mereka gunakan untuk menciduk air atau makanan yang berkuah. Oleh karena bahan sendok yang terbuat dari berbagai macam bahan maka sebutan untuk sendok-pun bermacam-macam, tergantung dari bahan apa sendok tersebut dibuat.
Di dalam Bahasa Yunani dan Bahasa Latin sendok disebut dengan “Cochlea” yang berarti “Kulit Kerang berbentuk Spiral”. Lain Yunani lain pula masyarakat Anglo-Saxon, mereka cenderung menyebut sendok dengan istilah “Spon” yang berarti “Serpihan atau Potongan kayu”. Istilah Spon inilah yang kemudian dikenal oleh bangsa Eropa dan bangsa-bangsa lainnya yang dalam bahasa Inggris disebut dengan “Spoon”.
Pada perkembangan selanjutnya sendok tidak hanya dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti kerang ataupun kayu, sendok-pun dapat dibuat dari bahan Tulang, Tanduk, Keramik, Porselen, Kristal, seiring dengan penemuan bahan logam maka bahan pembuatan sendok-pun bergeser menjadi terbuat dari logam seperti Besi, campuran timah dan gading, Perak bahkan dari Emas. Pada Zaman dahulu bentuk dari sendok ini tidak sama dengan bentuk sendok yang kita kenal sekarang ini bahkan bentuk sendok Zaman dahulu cenderung berbentuk tidak Lazim. Konon bangsa pertama yang menjadi pelopor dan pencipta sendok dengan desain yang kita kenal sekarang adalah Bangsa Romawi kurang lebih pada abad pertama Masehi. Ada dua jenis sendok yang mereka buat yaitu “Ligula” dengan ujung yang bulat seperti mangkuk dengan pegangan beraneka bentuk, Ligula ini biasa mereka gunakan untuk makan makanan seperti sup atau makanan berkuah. Satu lagi adalah yang disebut “Cochleare”, bentuknya kecil dengan ujung bulat dengan pegangan yang ramping. Cochleare biasa mereka gunakan untuk makan kerang dan telur.
Anehnya, sendok dengan lubang di tulang cekungannya Roma, saya tidak tahu apa fungsi, namun. Mulai akan dihiasi dalam bentuk indentor manusia atau hewan yang terukir di bawah pengembangan berikut. Patung dekoratif, koin, perhiasan, dll lain. Pada abad ke-16, hanya digunakan dalam sendok borjuis dan atas dan menyebar, sejumlah kecil emas dan perak. Sendok tembaga yang cukup, sedangkan masyarakat umum, campuran timah hitam dan putih atau timah. Roma mengubah gigi dari kelompok pertama dan dua negara, hanya memiliki satu gigi. Pada Abad Pertengahan, yang digunakan untuk memasok makanan ke gigi dua piring garpu. Di Italia, pada abad ke-16, untuk menggantikan pisau adalah seri yang sama menusuk makanan. Ini adalah fungsi transisi dari pisau garpu. Tersebar di banyak negara, termasuk Inggris, mulai terjadi. Kehadiran garpu selusin (1533-1603) Ratu Elizabeth I telah menunjukkan informasi yang berhiaskan berlian.
Pen dari tiga yang digunakan pada paruh kedua abad ke-17. Pendamping setia selama sendok dan pisau, Anda datang untuk umum digunakan dalam rakyat saja. Panjangnya sekitar 14 cm jenis garpu. Dengan garpu, jadi empat gigi, mencuci sendok oval basin. Sedikit, karena menangani proses melengkung dengan mudah. Untuk nikel dan tembaga paduan proses pelapisan dimulai pada pertengahan abad ke-19 pada umumnya. Diikuti oleh plating pada kuningan. Pada tahun 1920, pada abad ke-20, menjadi dapur stainless steel yang tepat sekarang populer dan banyak digunakan.
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Comments