Biografi Fujimoto Hiroshi (Doraemon)

Fujiko sang pencipta kartun Doraemon mempunya nama asli Fujimoto Hiroshi. Fujiko F.Fujio sebenarnya adalah nama pena dari Fujimoto. Ia lahir pada tanggal 1 Desember 1933 dan meninggal dunia pada 23 September 1996.  Karir sukses kartun Doraemon tidak datang dari Fujimoto seorang diri melainkan juga berkat teman lamanya Abiko. Doraemon dibuat oleh mereka berdua. Namun kartun tersebut dipopulerkan oleh Fujimoto. Ia baru mengumumkan Doraemon pada tahun 1969 di majalah anak-anak untuk kelas 4 SD. Ide karakter Doraemon sendiri muncul ketika ia pulang ke rumah dan teringat kucing liar yang pernah tinggal dengannya. Doraemon Kayra sederhana yang mendunia  Ia kemudian menuangkan ingatannya itu untuk dijadikan tokoh kucing Doraemon. Nama ini terdiri dari dua patah kata yaitu Dora dan Emon. Bila digabung kurang lebih artinya "Stray male cat" (kucing liar jantan). Lebih lanjut ia menemukan ide seperti ini " seorang anak laki-laki pemalas (Nobita), didatangi robot kucing dari masa depan yang punya kekuatan ajaib mengeluarkan benda benda canggih berguna dari kantungnya. Doraemon dikirim untuk membantu Nobita akan masa depan nasibnya karena kebodohannya.  Cerita kartun doraemon juga memberikan dampak positif dan berisi nasihat bahwa anak malas seperti Nobita seharusnya bisa mandiri dan tidak tergantung pada Doraemon. Pesan lain yang tak tersirat pula adalah bahwa dengan adanya teknologi canggih memungkinkan semua pekerjaan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Itulah mengapa anak-anak ke depan harus menjadi generasi yang bisa membuat teknologi canggih.  Fujiko alias Fujimoto Pencipta Kartun Sederhana Doraemon yang Karyanya Menduni Doraemon ini terbit dalam majalah "Anak Baik",TK, SD kelas 2 sampai dengan kelas 4. Awalnya kartun Doraemon belum dibuat animasi. Baru pada tahun 1970 muncul ide untuk menganimasikan cerita tersebut. Sekitar tahun 1990, kartun ini masuk ke Indonesia dan tanpa diduga sangat laku.

Fujiko sang pencipta kartun Doraemon mempunya nama asli Fujimoto Hiroshi. Fujiko F.Fujio sebenarnya adalah nama pena dari Fujimoto. Ia lahir pada tanggal 1 Desember 1933 dan meninggal dunia pada 23 September 1996.

Karir sukses kartun Doraemon tidak datang dari Fujimoto seorang diri melainkan juga berkat teman lamanya Abiko. Doraemon dibuat oleh mereka berdua. Namun kartun tersebut dipopulerkan oleh Fujimoto. Ia baru mengumumkan Doraemon pada tahun 1969 di majalah anak-anak untuk kelas 4 SD. Ide karakter Doraemon sendiri muncul ketika ia pulang ke rumah dan teringat kucing liar yang pernah tinggal dengannya.

Doraemon Kayra sederhana yang mendunia

Ia kemudian menuangkan ingatannya itu untuk dijadikan tokoh kucing Doraemon. Nama ini terdiri dari dua patah kata yaitu Dora dan Emon. Bila digabung kurang lebih artinya "Stray male cat" (kucing liar jantan). Lebih lanjut ia menemukan ide seperti ini " seorang anak laki-laki pemalas (Nobita), didatangi robot kucing dari masa depan yang punya kekuatan ajaib mengeluarkan benda benda canggih berguna dari kantungnya. Doraemon dikirim untuk membantu Nobita akan masa depan nasibnya karena kebodohannya.

Cerita kartun doraemon juga memberikan dampak positif dan berisi nasihat bahwa anak malas seperti Nobita seharusnya bisa mandiri dan tidak tergantung pada Doraemon. Pesan lain yang tak tersirat pula adalah bahwa dengan adanya teknologi canggih memungkinkan semua pekerjaan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Itulah mengapa anak-anak ke depan harus menjadi generasi yang bisa membuat teknologi canggih.

Fujiko alias Fujimoto Pencipta Kartun Sederhana Doraemon yang Karyanya Menduni Doraemon ini terbit dalam majalah "Anak Baik",TK, SD kelas 2 sampai dengan kelas 4. Awalnya kartun Doraemon belum dibuat animasi. Baru pada tahun 1970 muncul ide untuk menganimasikan cerita tersebut. Sekitar tahun 1990, kartun ini masuk ke Indonesia dan tanpa diduga sangat laku.

Hanya saja kesuksesan Fujimoto tidak bisa ia nikmati selamanya, sang creator meninggal dunia pada tahun 1996 karena kanker yang diderita. Sampai sekarang kartun ini masih diputar di televisi Indonesia dan laris di dunia. Doraemon pun pernah diberikan penghargaan sebagai duta budaya Jepang tahun 2008 oleh Kementrian Luar Negeri Jepang.

Mengingat karya monumental Fujimoto adalah Doraemon, tak salah bila museumnya sering disebut dengan nama museum Doraemon. Museum Fujiko F. Fujio ini didirikan di Kawasaki karena di daerah itulah dulu Fujiko tinggal. Hiroshi Fujimoto meninggal pada tahun 1996 di usia 62 tahun.

Memasuki museum Doraemon, saya seolah dibawa ke dalam kehidupan dan alam pikir dari Fujiko. Ada sekitar 50 ribu sketsa, yang secara bergiliran dipertunjukkan di museum ini. Kita bisa melihat sketsa awal kucing Doraemon, yang masih memiliki telinga dan tubuhnya berwarna putih.

Konon, kabarnya telinga Doraemon digigit tikus hingga habis. Saat Doraemon melihat dirinya di kaca dan menyadari telinganya tidak ada, ia shock sehingga warna bulunya berubah, dari putih menjadi biru.

Naik ke lantai dua kita dapat melihat ruang kerja dari Fujimoto. Replika ruangannya dibuat secara lengkap dan disusun persis saat ia masih hidup. Dari situ kemudian kita dapat melihat film pendek dan aneka sketsa Doraemon awal yang belum pernah ditampilkan sebelumnya di muka umum.

Di atap museumnya, ada taman bermain yang luas. Ada boneka Doraemon dan Nobita sedang menaiki Pisuke, karakter dinosaurus yang sering muncul di serinya. Kafetaria museum itu juga menarik karena menyediakan aneka makanan dan minuman bertema Doraemon. Cicipilah Dora-latte, yang merupakan latte bergambar Doraemon di buihnya.

Sangat menyenangkan mengikuti perjalanan kehidupan Doraemon di museum ini. Meski penciptanya kini sudah tiada, karakter Doraemon masih tetap hidup di seluruh dunia. Di Jepang sendiri, Doraemon masih dicintai semua orang.

Comments

Silahkan tambahkan komentar Anda