Gunung Guntur adalah salah satu dari 17 gunungapi di Jawa Barat. Gunungapi andesitik yang bertipe strato ini terletak 35 Km di sebelah Tenggara kota Bandung atau lebih tepatnya terletak di kota Garut. Puncak Gunung Guntur terletak pada koordinat 7o 8’ 52.8’’ LS dan 107o 50’ 34.8’’ BT dengan ketinggiannya adalah 2249 m di atas permukaan laut. Gunung Guntur merupakan kompleks besar gunungapi yang dibentuk oleh beberapa kerucut, kawah, dan kaldera (Matahelemual, 1989). Berdasarkan sejarah letusannya Gunung
Guntur pertama meletus pada tahun 1690 dan letusan terakhir pada tahun 1847. Letusan Gunung Guntur yang terbesar terjadi pada tahun 1840 dimana lava yang keluar mengalir hingga Cipanas yang berjarak 3 Km dari kawah Gunung Guntur Gunung Guntur merupakan salah satu gunung berapi paling aktif pada dekade 1800-an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsi Gunung Guntur pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya. Erupsi Gunung Guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777, 1690
Gunung Gede maupun kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakan objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi
- Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektare (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
- Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat. Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
- Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
- Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
- Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektare yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
Permukiman yang harus dikosongkan itu, diantaranya Desa Rancabango, Langensari dan Kelurahan Pananjung. Soalnya daerah tersebut rawan kerentanan gerakan tanah tinggi. Pemukiman itu berada di zona berbahaya satu yang berjarak sekitar dua kilometer dari Cagar Alam Gunung Guntur. Pemukiman itu sedikitnya dihuni oleh 5.644 jiwa atau 1.664 Kepala Keluarga.
Ironisnya, rekomendasi vulkanologi itu hingga kini ini belum juga digubris oleh pemerintah Kabupaten Garut. Bahkan pengembangan kawasan pemukiman dan wisata air panas di kawasan objek wisata Cipanas terus dilakukan. Sejumlah hotel baru bermuculan di kawasan itu.
Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Garut, Deni Suherlan, mengaku telah melakukan sosialisasi akan ancaman longsor tersebut kepada warga dan pengusaha. Namun tetap saja tidak digubris. Bahkan sejumlah hotel baru berdiri dikawasan Cipanas.
Disinggung terkait izin pendirian bangunan, Deni mengaku semua pemukiman termasuk penginapan dan hotel di objek wisata cipanas, telah mengantongi izin sesuai aturan. “Izin tetap kami berikan tapi dengan risiko ancaman longsor yang harus ditanggunggung mereka sendiri,” ujarnya.
Ironisnya, rekomendasi vulkanologi itu hingga kini ini belum juga digubris oleh pemerintah Kabupaten Garut. Bahkan pengembangan kawasan pemukiman dan wisata air panas di kawasan objek wisata Cipanas terus dilakukan. Sejumlah hotel baru bermuculan di kawasan itu.
Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Garut, Deni Suherlan, mengaku telah melakukan sosialisasi akan ancaman longsor tersebut kepada warga dan pengusaha. Namun tetap saja tidak digubris. Bahkan sejumlah hotel baru berdiri dikawasan Cipanas.
Disinggung terkait izin pendirian bangunan, Deni mengaku semua pemukiman termasuk penginapan dan hotel di objek wisata cipanas, telah mengantongi izin sesuai aturan. “Izin tetap kami berikan tapi dengan risiko ancaman longsor yang harus ditanggunggung mereka sendiri,” ujarnya.
Comments