Biodata
Nama lahir: Liliyana Natsir
Tanggal lahir: 9 September 1985
Tempat lahir: Manado, Sulawesi Utara
Tinggi badan: 1.65 m (5 ft 5 in)
Asal negara: Indonesia
Biografi
Sosok Lilyana Natsir pasti sudah tidak asing bagi penggemar bulutangkis. Atlet berusia 26 tahun ini berhasil merebut gelar Juara Dunia 2013 bersama rekannya Tontowi Ahmad. Lilyana Natsir atau yang akrab disapa Butet merupakan anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis.Dia memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Calista Natsir.Kecintaan Butet terhadap olahraga bulutangkis telah muncul sejak masih berusia belia. Itu terbukti dari bergabungnya dia dengan klub bulutangkis Pisok, Manado, ketika masih di sekolah dasar. Keseriusannya di dunia bulutangkis mulai tampak ketika berusia 12 tahun. Saat itu pebulutangkis yang juga akrab disapa Liliyana itu memutuskan pindah ke Jakarta untuk bergabung dengan klub PB Tangkas di Jakarta. Kemudian ia dipanggil masuk ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) pada 2002. Setiap hari selama tujuh jam, perempuan yang akrab disapa Butet ini berlatih keras di hall bulu tangkis Cipayung, sehingga ia berhasil mencatatkan prestasi demi prestasi.
Lilyana pada mulanya dipasangkan dengan Vita Marissa di partai ganda putri. Melalui arahan sang pelatih, Richard Mainaky, atlet ini kemudian bersanding dengan Nova Widianto di lapangan sejak 2004. Keputusan Richard Mainaky terbukti sukses. Pasangan Nova-Lilyana berhasil menyabet sederet penghargaan seperti Singapore Open (2004), SEA Games (2005, 2007), Juara Dunia di Amerika Serikat (2005), Juara Taiwan Open (2006), Indonesia Open (2005) dan Runner-Up All England Open Super Series (2008). Selepas kepergian Nova dikarenakan usia Nova yang sudah menginjak 35 tahun, Lilyana bersanding dengan rekan barunya, Tontowi Ahmad. Tak butuh waktu lama bagi Lilyana dan Owi untuk saling menyesuaikan pola bermain. Mereka berhasil membawa pulang gelar juara di turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2010. Dan juga, Liliyana bersama Tontowi merupakan peraih medali emas SEA Games 2011. Liliyana sudah tiga kali mencicipi babak final kejuaraan All England yang merupakan salah satu turnamen tertua ini. Pada tahun 2008 dan 2010 ganda campuran bersama Nova Widiyanto.
Lilyana yang dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Pada tahun 2012 Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran All England. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi Tontowi & Liliyana. Setahun kemudian di All England 2013, mereka berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan straight set 21-13 21-17. Sukses yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17. Dalam urusan kehidupan pribadi, atlet yang menyukai masakan Manado ini diketahui masih single. Meski begitu, ia beberapa kali diisukan menjalin asmara dengan rekan di lapangan. Nama Hendra Setiawan dan Rendra Wijaya adalah sosok pebulutangkis yang pernah digosipkan menjadi kekasih Lilyana. Namun, menanggapi hal tersebut, atlet tomboy ini menjelaskan bahwa dirinya masih belum punya pacar. ”Cuma teman kok, gak lebih bener deh,” jelas Lilyana. “Saat ini saya belum memikirkan asmara, lagi fokus ke karir.”
Rekor Bertanding
Pegangan tangan: Kanan
Pelatih: Richard Mainaky
Ranking dunia tertinggi: 1 bersama Nova Widianto (30 Oktober 2010)
Ranking dunia saat ini: 2 bersama Tontowi Ahmad (20 Agustus 2015)
Catatan medali
Olimpiade
Emas: Olimpiade Rio 2016, Ganda Campuran
Kejuaraan Dunia
Emas: 2005 Anaheim, Ganda Campuran
Emas: 2007 Kuala Lumpur, Ganda Campuran
Perak: 2009 Hyderabad, Ganda Campuran
Perunggu: 2011 London, Ganda Campuran
Emas: 2013 Guangzhou, Ganda Campuran
Asian Games
SEA Games
Emas: 2007 Thailand, Ganda Putri
Emas: 2007 Thailand, Beregu Putri
Emas: 2009 Laos, Ganda Campuran
Emas: 2011 Indonesia, Ganda Campuran
Perak: Incheon 2014, Ganda Campuran
Comments