Miss World diprakarsai oleh Eric Morley yang pertama kali diadakan di Inggris pada tahun 1951 sampai sekarang.Setelah kematian Eric Morley pada tahun 2000,istri Eric Morley,Julia Morley,menggantikannya sebagai ketua. Sebelumnya Miss World ini juga mempunyai rival,yaitu Miss Universe dan Miss earth,kontes ini juga termasuk kontes yang dikenal oleh masyarakat umum.Pemenangnya dihadiahkan untuk bisa keliling dunia sebagai wakil Miss World Organization. Pemegang titel Miss World saat ini adalah Megan Young atau yang bernama lengkap Megan Lynne Young.Kontestan asal Filipina ini dikenal sebagai seorang aktris di negaranya.Di Negara asalnya,Miss World Philippines sangat dikenal luas.Sebelum mewakili Filipina di ajang Miss World 2013,dia sudah terlebih dulu menjadi seorang aktris,model,VJ,dan pembawa acara.
Wanita ini asli kelahiran Amerika Serikat,27 Februari 1990.Dia sudah mengenal dunia hiburan sejak usia 15 tahun.Dan adiknya sekarang sudah menjadi selebriti di Filipina.Dia sebenarnya memiliki ambisi untuk bekerja di balik kamera,maka dari itu dia pindah dari AS ke Filipina saat berusia 10 tahun.Dia ingin sekali menjadi seorang sutradara yang professional. Miss Filipina ini juga berhasil menyisihkan lima kontestan lainnya yakni juara kedua Miss Perancis Marine Lorphelin.Tapi sayang Miss Indonesia kita Vania Larissa harus puas karna hanya masuk di peringkat 10 besar.
Kontroversi foto seronok Megan,nampaknya menjadi sebuah cacat atas kesuksesan pergelaran Miss World 2013 di Bali,Indonesia.Dia tidak dapat menjaga harkat dan martabat diri dalam perjalanan karirnya.Apakah kemenangan Megan,lengkap dengan kontroversinya ini menandaskan bahwa kontes Miss World tetap pada jargonnya semula yang tidak bisa lepas dari urusan mencari penampilan fisik yang sexy?
Pertentangan terhadap penggunaan bikini mengakibatkan pergantian bikini dengan baju renang yang lebih sopan setelah kontes pertama.Miss World pertama dan yang terakhir dinobatkan sebagai pemenang dalam busana bikini.Pada Miss World 2013 ini sudah lebih sopan,karena semua peserta akan menggunakan satu potong baju renang ditambah sarung tradisional dari perut hingga bawah untuk menghormati budaya lokal.
Misi Liberalisasi dan Eksploitasi Perempuan
Dalam kontes Miss World semua orang bebas mengekspresikan dirinya dan bebas dalam berpenampilan tanpa ada batasan jelas. Bahkan, kaum liberal mengatakan bahwa berbikini atau tidak memakai pakaian adalah hal yang sah dan wajar bila berada pada komunitasnya dan sesuai dengan tempatnya. Sedangkan ketika seorang wanita memakai jilbab disebut sebagai tindakan diskriminatif atau pengekangan terhadap hak-hak nya. Itulah karakter demokrasi liberal, tidak adanya standar perbuatan jelas antara yang halal dan haram, benar dan salah, sopan dan tidak sopan.
Dengan penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World di Indonesia, boleh jadi membawa misi agar kaum muslim dunia semakin liberal dan anti terhadap aturan Syariah Islam. Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia dijadikan role model yang memberi kesan bahwa kaum muslim tidak mempermasalahkan tentang kebebasan wanita dalam mengekspresikan dirinya melalui kontes kecantikan ini. Selain itu, ada bukti lain yang menunjukan adanya misi liberalisasi dari kontes ini yaitu pada tahun 2002, pelaksanaan Miss World diarahkan ke Abuja, ibu kota Nigeria. Saat itu di negeri tersebut seorang wanita bernama Amina Lawal sedang menunggu hukuman mati dengan dirajam karena perzinaan di bawah hukum syariah. Ajang Miss World menggunakan pengaruhnya untuk kampanye global membebaskan wanita tersebut.
Selain membawa misi liberalisasi, kontes kecantikan Miss World menjadi ajang eksploitasi perempuan untuk kepentingan bisnis. Dalam ide sekuler yang anti terhadap nilai agama, tubuh wanita bisa menjadi media mengeksploitasi seks dan untuk kepentingan market bisnis. Para kontestan dalam Miss World akan memperagakan produk – produk kecantikan dari perusahaan, hal ini dapat menjadi ajang promosi produk agar memiliki daya jual yang tinggi, sehingga dapat memberikan keuntungan bisnis yang besar bagi perusahaan. Seperti dikatakan Menteri Daoed Joesoef, kontes kecantikan selalu berbanding lurus dengan bisnis. Walaupun kontes kecantikan Miss World ini akan dikemas sedemikian rupa agar terkesan lebih sopan, tetap saja perempuan akan tereksploitasi atas dasar kepentingan bisnis, perempuan tak ubahnya seperti alat penarikan uang.
Penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World di Indonesia dapat menjadi senjata bagi para penyebar ide kapitalis liberal untuk semakin mengcengkram kaum muslim dengan ide-idenya. sehingga kaum muslim dunia, terutama kaum perempuan semakin liberal dengan melanggar berbagai aturan Islam tentang wanita. Kaum muslimah akan semakin jauh dengan Syariah Islam. Dan tentu saja, menjadi ajang untuk meraup kauntungan ekonomi dengan menghalalkan berbagai cara, termasuk dengan pelecehan terhadap kaum Hawa, yang itupun dilarang dalam Syariat Islam. Jelas, dalam sistem kapitalis yang saat ini diterapkan tidak ada kemuliaan sedikutpun bagi kaum muslimin terutama kaum perempuan. Maka, berbagai macam ide atau apapun yang ditawarkan oleh kaum liberal, walaupun terkesan menarik harus ditolak oleh kaum muslim, karena dibalik semuanya terdapat racun berbahaya yang akan mennghancurkan kaum muslim.
Islam Memuliakan Perempuan
Pandangan hidup sekuler yang mengemban konsep kebebasan pribadi telah menetapkan bahwa laki laki dan perempuan memiliki kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka berbusana, berpenampilan, memandang lawan jenis, model pergaulan, peranan dalam kehidupan rumah tangga dan masyarakat, serta bagaimana bertingkah laku. Sebaliknya, kaum muslim, baik laki-laki maupun perempuan, menjalani kehidupan mereka atas dasar keyakinan bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatan di dunia kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta dan Pengatur kehidupan. Maka apapun masalahnya, hukum syara’lah standarnya. Oleh karena itu, perempuan muslim tidak menjadikan akal pikiran dan hawa nafsunya sebagai penentu bagaimana mereka mendefinisikan kecantikan, penampilan atau bagaimana mereka menilai dirinya, kecuali mengembalikan semua permasalahan tersebut kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (TQS. al-Ahzab [33]: 36). Dalam Islam, wanita bukanlah alat dan tidak boleh dieksploitasi. Wanita harus dilindungi kehormatan dan martabatnya sehingga tiap aktivitas maupun pekerjaan yang bisa merendahkan, apalagi mengeksploitasi kecantikannya akan dijauhkan. Wanita dilarang menampakkan auratnya, apalagi sengaja mempertontonkan di hadapan publik untuk dinilai kecantikannya.Wanita dalam Islam dihargai atas dasar keshalihan dan ketakwaan, bukan penampilan fisik tubuhnya. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (TQS. Al Hujurat : 13).
Perlindungan terhadap wanita ini tak melekat pada individu melainkan menjadi tugas negara. Bukan sembarang negara tentunya, tetapi negara yang melaksanakan syariat Islam secara kaffah, Khilafah Islamiyah. Khilafah lah yang akan menegakkan hukum Allah dalam urusan interaksi laki-laki dan wanita sehingga kehormatan dan kemuliaan wanita terjaga, manusia terhindarkan dari kerusakan. Segala hal yang dapat membangkitkan nafsu seksual akan dicegah, baik dalam bentuk cerita, gambar, video, film hingga kontes dan festival yang menjadikan wanita sebagai objek. Sebab fakta-fakta yang dapat memicu nafsu seksual tersebut akan mengakibatkan kerusakan.
Referensi
http://wahyuramadhanikhsan.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-miss-world.html
http://sep2sip.blogspot.co.id/2013/07/sejarah-kontes-kecantikan-miss-world.html
Comments