Memulai Usaha
Akhirnya, bermodal kemampuannya dalam merancang busana muslim, Annisa memberanikan diri membuka butik busana muslim. Annisa kemudian mempekerjakan dua tetangganya yang bertugas menjahit dan memayet. Annisa kemudiann memproduksi berbagai busana muslim serta berbagai aksesoris jilbab. Konsep busana muslim Annisa yang chic, elegan dan tetap syar’i ini membntu para muslimah tetap menutup aurat namun masih bisa tampil modis.
Merintis uasaha memang tak mudah. Annisa menyadari, dalam bisnis butuh keuletan, ketangguhan dan kesabaran serta intuisi yang tajam. Dukungan dari keluarga pun membuatnya semakin gigih. Berbagai teknik pemasaran pun ia lakoni seperti milis dan blog serta pameran adalah teknik pemasaran yang sangat jitu untuk memperkenalkan kreasi terbaiknya.
Annisa memang lebih menekankan penjualan online karena dengan begitu ia bisa memangkas cost untuk pemasaran dan untuk promosi. Ini membuat harga busana muslim Annisa menjadi lebih terjangkau.
Kreasi Annisa tak hanya di dalam negeri saja namun meluas hingga ke manca negara seperti Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Australia dan juga Timur Tengah. Beberapa negara Eropa seperti Perancis dan Jerman juga telah ia tembus. Annisa percaya bahwa internet bisa menembus batas-batas negara, serta membuat bisnisnya lebih mudah terkenal. Online juga menjadi alasan Annisa karena dengan begitu ia tak perlu membutuhkan banyak waktu untuk mengurusi bisnisnya. Ia bisa memiliki kemerdekaan waktu. Kurang dari lima tahun omsetnya yang awalnya tak sampai 1 juta per bulan kini melejit hingga 70 juta per bulan. Karyawannya pun telah berkembang dari 2 menjadi 40 orang.
Jika Annisa adalah sosok perempuan yang tak melek internet mungkin ceritanya akan lain. Ia mungkin butuh bertahun-tahun untuk mengembangkann bisnisnya. Ia juga mungkin butuh bertahun tahun untuk menjadi terkenal dann diwawancarai banyak media. Namun beruntunglah ia lahir dalam era internet sehingga itu memudahkan sepak terjangnya dalam dunia bisnis.
Lewat pemasaran online, butiknya bisa melipat gandakan modal yang awaknya hanya 4 juta menjadi 33 juta dalam waktu 3 bulan. Namun Annisa tak pernah melupakan cara konvensional yaitu mengikuti berbagai pameran busana muslim. Dengan begitu calon buyernya bisa melihat dan menyentuh serta meraba langusng hasil kreasi butik Annisa. Annisa juga harus lihai mengelola bermacam ibu rumah tangga yang memilki karakteristik bermacam-macam serta dengan kesibukan aneka macam rumah tangganya. Namun ia bisa menghandle semua itu karena ia sendiri juga perempuan yang bisa tahu dan merasakan tuntutann hidup mereka yang harus mengurus rumah serta mencari nafkah.
Comments