Sejarah Tradisi Mudik

Sejarah Tradisi Mudik  Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia   Dulu antara mudik dan lebaran tidak berkaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti 'Mulih dilik' yang berarti pulang sebentar saja. Tapi kini, kata mudik dikaitkan dengan kata 'Udik' yang artinya adalah kampung.  Namun istilah mudik lebaran baru banyak digunakan sejak tahun 1970-an. Kala itu Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sistem pemerintahan Indonesia tersentral di Jakarta Raya dan ibukota negara melesat dengan berbagai kemajuannya dibandingkan kota-kota lainnya di Tanah Air.  Jakarta menjadi kota tujuan yang terlihat penuh harapan untuk mengubah nasib bagi para penduduk desa. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Maka pada saat libur panjang menjelang lebaranlah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman untuk menemui keluarga yang ditinggal.  Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar di masyarakat Indonesia bahkan sudah menjadi tradisi bagi para urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Media juga memiliki peranan yang besar dalam mem-branding kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi saat lebaran

Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia


Dulu antara mudik dan lebaran tidak berkaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti 'Mulih dilik' yang berarti pulang sebentar saja. Tapi kini, kata mudik dikaitkan dengan kata 'Udik' yang artinya adalah kampung.


Namun istilah mudik lebaran baru banyak digunakan sejak tahun 1970-an. Kala itu Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sistem pemerintahan Indonesia tersentral di Jakarta Raya dan ibukota negara melesat dengan berbagai kemajuannya dibandingkan kota-kota lainnya di Tanah Air.

Jakarta menjadi kota tujuan yang terlihat penuh harapan untuk mengubah nasib bagi para penduduk desa. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Maka pada saat libur panjang menjelang lebaranlah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman untuk menemui keluarga yang ditinggal.

Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar di masyarakat Indonesia bahkan sudah menjadi tradisi bagi para urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Media juga memiliki peranan yang besar dalam mem-branding kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi saat lebaran. Dengan adanya program perusahaan dan pemerintah yang memudahkan kegiatan pulang kampung, tradisi ini pun semakin berakar.

Masyarakat memang tidak bisa meninggalkan tradisi mudik ini. Mudik menjadi jalan untuk mencari berkah karena bisa bersilaturahmi kembali dengan keluarga, kerabat dan tetangga di kampung halaman. Nah sudah siap untuk mudik untuk tahun ini? Jangan lupa lengkapi perjalanan mudik Anda dengan Asuransi Mudik dari Simasnet

Sejarah Tradisi Mudik  Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia   Dulu antara mudik dan lebaran tidak berkaitan satu sama lain. Dalam bahasa Jawa ngoko, Mudik berarti 'Mulih dilik' yang berarti pulang sebentar saja. Tapi kini, kata mudik dikaitkan dengan kata 'Udik' yang artinya adalah kampung.  Namun istilah mudik lebaran baru banyak digunakan sejak tahun 1970-an. Kala itu Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sistem pemerintahan Indonesia tersentral di Jakarta Raya dan ibukota negara melesat dengan berbagai kemajuannya dibandingkan kota-kota lainnya di Tanah Air.  Jakarta menjadi kota tujuan yang terlihat penuh harapan untuk mengubah nasib bagi para penduduk desa. Lebih dari 80 persen para urbanis datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Maka pada saat libur panjang menjelang lebaranlah yang dimanfaatkan untuk kembali ke kampung halaman untuk menemui keluarga yang ditinggal.  Hal ini terus berlanjut dan semakin berakar di masyarakat Indonesia bahkan sudah menjadi tradisi bagi para urbanis yang mencoba peruntungannya di kota. Media juga memiliki peranan yang besar dalam mem-branding kegiatan pulang kampung ini menjadi sebuah tradisi saat lebaran


Sejarah Mudik di Berbagai Negara


1. China


Negara yang paling banyak penduduknya di dunia ini, setiap menjelang Imlek atau tahun baru cina, sebagian besar penduduknya memutuskan untuk pulang kampung demi menghadiri perjamuan dan perayaan bersama keluarga dan teman. Apalagi, Imlek disana bertepatan dengan hari libur, jadi semakin mudah untuk mudik. Tak pelak dengan jumlah penduduknya yang besar, mudik imlek di negara ini menjadi yang terbesar di dunia.

2. India


Setiap tahunnya, mudiknya orang India ini bisa dibilang seperti ritual karena dilakukan untuk merayakan Festival Cahaya Diwali yang jatuh pada bulan Oktober atau November dan dirayakan selama lima hari non-stop. Saat perayaan, rumah-rumah didekorasi dengan hiasan yang memancarkan kilauan dimana-mana. Malam perayaan akan semakin bertambah semarak secara bunyi-bunyi petasaan di sepanjang jalan

3. Bangladesh


Nah, kalau Bangladesh ini seperti Indonesia, mudik disana dilakukan menjelang perayaan Idul Fitri karena mayoritas warganya memeluk agama islam. Beberapa hari sebelum Idul Fitri, seperti di Indonesia, arus mudik di Bangladesh sudah menampakkan geliatnya dimana orang-orang berbondong-bondong menyerbu terminal bis, stasiun kereta api dan perahu sungai.

4.Amerika Serikat


Negeri paman Sam in ternyata juga memiliki tradisi musik, bukan menyambut perayaan Idul Fitri tentunya , melainkan saat akan dilangsungkan perayaan Thanksgiving yang jatuh setiap hari kamis keempat di bulan November. Thanksgiving merupakan liburan populer di AS karena momen ini adalah kesempatan orang Amerika untuk mengunjungi sanak familinya.

5.Malaysia

Negara tetangga Indonesia ini juga punya tradisi mudik yang namanya “Balik Kampong”. Seperti di Indonesia dan Bangladesh, warga Malaysia juga sibuk pulang kampung untuk merayakan idul fitri bersama keluarga dan para kerabat di kampung halaman.

Comments

Silahkan tambahkan komentar Anda