Siapa yang tak mengenal dengan bapak teknologi tersebut. Banyak orang yang menyematkan gelar sebagai bapak teknologi Indonesia kepada BJ Habibie karena kepintaran dan kecerdasannya dalam bidang tersebut. Maka tidak heran juga bahwa kita bisa menemukan biografi BJ Habibie dengan mudah di internet. Selain dalam bentuk tulisan di internet, sudah banyak pula buku yang membicarakan tentang salah satu tokoh terbaik Indonesia ini. Karena karya dan kisah kehidupannya, banyak orang yang terinspirasi dan menuangkannya dalam berbagai bentuk.
Presiden Republik Indonesia ketiga ini memang terkenal dengan kejeniusannya dalam bidang teknologi. Bahkan, dalam biografi BJ Habibie banyak disebut sebagai ilmuwan handal teknologi di Indonesia. Tak salah memang menyematkan gelar tersebut karena sesuai dengan kemampuan dan kecerdasannya.
Biografi BJ Habibie mencatat, tak hanya karena kecerdasannya saja sehingga banyak orang yang respek terhadapnya, melainkan karena ketegasannya dalam bersikap. Itu terbukti dengan keputusan yang diambilnya pada masa kepemimpinannya. Banyak kebijakan ekonomi yang diputuskan dengan tegas oleh BJ Habibie dan menghasilkan hal yang positif.
Kita bisa belajar mengenai keuletannya dalam belajar dan kehidupannya melalui biografi BJ Habibie. Sosoknya yang cerdas dan tegas dalam menyikapi apa pun bisa menjadi teladan bagi kita semua. Biografi BJ Habibie mencatat, tak hanya karena kecerdasannya saja sehingga banyak orang yang respek terhadapnya, melainkan karena ketegasannya dalam bersikap. Itu terbukti dengan keputusan yang diambilnya pada masa kepemimpinannya. Banyak kebijakan ekonomi yang diputuskan dengan tegas oleh BJ Habibie dan menghasilkan hal yang positif.
Kita bisa belajar mengenai keuletannya dalam belajar dan kehidupannya melalui biografi BJ Habibie. Sosoknya yang cerdas dan tegas dalam menyikapi apa pun bisa menjadi teladan bagi kita semua. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. BJ Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Orangtua beliau bernama Alwi Abdull Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Pospowardojo. BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikarunia dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Menurut biografi BJ Habibie, masa kecilnya dihabiskan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sejak kanak kanak, BJ Habibie sudah mempunyai sikap yang tegas. Ia mempunyai kegemaran menunggang kuda. Setelah kepergian ayahnya yang meninggal dunia pada 3 September 1950, BJ Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di sekolah lanjutan atas, BJ Habibie mulai tampak menonjol prestasinya terutama dalam pelajaran-pelajran eksakta. BJ Habibie menamatkan SMA-nya pada 1954, kemudian beliau meneruskan kuliah di Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB). Ia mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapat gelar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan atau Guru Besar pada Institut Teknologi Bandung.
BJ Habibie yang dikenal sebagai Mr. Crack (di Jerman dan dunia) hanya kuliah selama setahun di Bandung. Kemudian 10 tahun kuliah di Jerman dan meraih gelar Doktor konstruksi pesawat terbang dengan predikat Summa Cum Laude. Ia lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB GMBH Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia. BJ Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun di Indonesia. Ia memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi wakil presiden RI dan disumpah oleh ketua Mahkamah Agung menjadi presiden RI ketiga menggantikan Soeharto.
Menurut biografi BJ Habibie, saat itu, Soeharto menyerahkan jabatan presiden kepada Habibie berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Kepemimpinan BJ Habibie tak bertahan lama. Ia dipaksa lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pasca turunnya BJ Habibie dari jabatan sebagai presiden, BJ Habibie lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Namun, saat era kepresidenan Susilo Bambang Yudoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya, Habibie Center.
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Kita bisa belajar mengenai keuletannya dalam belajar dan kehidupannya melalui biografi BJ Habibie. Sosoknya yang cerdas dan tegas dalam menyikapi apa pun bisa menjadi teladan bagi kita semua. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. BJ Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Orangtua beliau bernama Alwi Abdull Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Pospowardojo. BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikarunia dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Menurut biografi BJ Habibie, masa kecilnya dihabiskan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sejak kanak kanak, BJ Habibie sudah mempunyai sikap yang tegas. Ia mempunyai kegemaran menunggang kuda. Setelah kepergian ayahnya yang meninggal dunia pada 3 September 1950, BJ Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di sekolah lanjutan atas, BJ Habibie mulai tampak menonjol prestasinya terutama dalam pelajaran-pelajran eksakta. BJ Habibie menamatkan SMA-nya pada 1954, kemudian beliau meneruskan kuliah di Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB). Ia mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapat gelar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan atau Guru Besar pada Institut Teknologi Bandung.
BJ Habibie yang dikenal sebagai Mr. Crack (di Jerman dan dunia) hanya kuliah selama setahun di Bandung. Kemudian 10 tahun kuliah di Jerman dan meraih gelar Doktor konstruksi pesawat terbang dengan predikat Summa Cum Laude. Ia lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB GMBH Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia. BJ Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun di Indonesia. Ia memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi wakil presiden RI dan disumpah oleh ketua Mahkamah Agung menjadi presiden RI ketiga menggantikan Soeharto.
Menurut biografi BJ Habibie, saat itu, Soeharto menyerahkan jabatan presiden kepada Habibie berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Kepemimpinan BJ Habibie tak bertahan lama. Ia dipaksa lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pasca turunnya BJ Habibie dari jabatan sebagai presiden, BJ Habibie lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Namun, saat era kepresidenan Susilo Bambang Yudoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya, Habibie Center.
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun" diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.
Comments