Biografi Ian Antono


Siapa tak kenal Ian Antono? Sebagai gitaris rock, namanya berkibar sebagai legenda. Boleh dibilang semua gitaris rock tanah air pasti mengidolakannya.  Kiprahnya bersama band rock legendaris God Bless tak bisa diragukan. Begitu juga karirnya yang berhasil sebagai produser musik untuk beberapa artis solo diantaranya Nicky Astria dan Iwan Fals. Diusia yang mendekati 65 tahun maestro gitar ini ternyata tak henti berkarya. Ketika ditemui di rumahnya yang juga menjadi markas Rumah Kita Studio, Ian Antono terlihat selalu sibuk. Disela kesibukannya itu Ian Antono ternyata masih sempat mempersiapkan album solo keduanya. Album baru ini rencananya akan dirilis bulan Oktober bertepatan dengan ulang

Siapa tak kenal Ian Antono? Sebagai gitaris rock, namanya berkibar sebagai legenda. Boleh dibilang semua gitaris rock tanah air pasti mengidolakannya.  Kiprahnya bersama band rock legendaris God Bless tak bisa diragukan. Begitu juga karirnya yang berhasil sebagai produser musik untuk beberapa artis solo diantaranya Nicky Astria dan Iwan Fals. Diusia yang mendekati 65 tahun maestro gitar ini ternyata tak henti berkarya. Ketika ditemui di rumahnya yang juga menjadi markas Rumah Kita Studio, Ian Antono terlihat selalu sibuk. Disela kesibukannya itu Ian Antono ternyata masih sempat mempersiapkan album solo keduanya. Album baru ini rencananya akan dirilis bulan Oktober bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-65.

"Ini proyek solo saya yang kedua. Menampilkan kembali karya saya dengan aransemen serta sound yang kekinian," kata Ian Antono. Di Rumah Kita Studio terlihat ada Ipang Lazuardi sedang berdiskusi dengan Ian Antono.


"Gue diajak Mas Ian untuk ikut nyanyi di album solonya. Tadi lagi diskusi sambil pilih-pilih lagu yang cocok," timpal Ipang, vokalis BIP yang merasa bangga diajak oleh seorang maestro sekelas Ian Antono.

Album "Song Book 2" ini rencananya akan berisi lagu-lagu karya Ian Antono era Duo Kribo, Nicky Astria dan tentunya God Bless sendiri.
Album ini nantinya menhadi sequel dari "Song Book 1" yang dirilis setahun silam dengan menampilkan bintang tamu seperti Roy Jeconiah, Syaharari, serta beberapa pendatang baru.  Di tengah aktifitasnya di God Bless, Ian Antono juga aktif di Gong 2000 dan merilis album Bara Timur (1991), Laskar (1994) dan Prahara (1996). Kemampuan Ian di dunia musik seperti menjadi jaminan, dirinya tercatat pernah bekerja sama dan mengantarkan sukses album bagi Iwan Fals, Anggun C. Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzi dan lain lain.

Siapa tak kenal Ian Antono? Sebagai gitaris rock, namanya berkibar sebagai legenda. Boleh dibilang semua gitaris rock tanah air pasti mengidolakannya.  Kiprahnya bersama band rock legendaris God Bless tak bisa diragukan. Begitu juga karirnya yang berhasil sebagai produser musik untuk beberapa artis solo diantaranya Nicky Astria dan Iwan Fals. Diusia yang mendekati 65 tahun maestro gitar ini ternyata tak henti berkarya. Ketika ditemui di rumahnya yang juga menjadi markas Rumah Kita Studio, Ian Antono terlihat selalu sibuk. Disela kesibukannya itu Ian Antono ternyata masih sempat mempersiapkan album solo keduanya. Album baru ini rencananya akan dirilis bulan Oktober bertepatan dengan ulang

Sosok Ian Antono tidak bisa dipisahkan dari percaturan musik rock Indonesia. Kepiawaiannya memainkan gitar patut diacungi jempol. Melodi yang dimainkan begitu kuat dan berkarakter. Tak heran jika dia banyak menjadi sumber inspirasi bagi para grup band khususnya gitaris muda Indonesia. Bersama grup God Bless dan Gong 2000 Ian ikut andil dalam mewarnai perwajahan musik rock tanah air. Ian Antono secara mumpuni tak hanya sebagai gitaris tetapi juga arranger, komposer, dan produser. Nicky Astria dan Anggun C Sasmi adalah lady rocker yang lahir dari tangan dinginnya.

Kini sudah lebih dari tiga dasa warsa musisi yang dijuluki “Dewa Gitar Indonesia” ini berkiprah. Dan sudah ratusan masterpiece ia lahirkan dari tangannya. Sungguh sayang jika membiarkan karya karya  bernilai itu menganggur begitu saja menjadi katalog. Adalah Sony Music yang memprakarsai pembuatan sebuah album tribute untuk Ian Antono yang langsung mendapat dukungan antusias dari para musisi dan grup musik.

“Sudah lama kami berencana membuat album tribute untuk musisi Indonesia yang dianggap paling berpengaruh, dan Ian Antono adalah orang yang tepat. Banyak karyanya yang monumental dan masih dicari  orang untuk dikoleksi. Untuk itu konsep album Tribute to Ian Antono ini adalah menampilkan karya besar Ian yang dibawakan secara khusus oleh para musisi dan band muda berpotensi, ” jelas Jan N Djuhana, Senior A&R Director Sony Music.
Gayungpun bersambut. Ian Antono langsung menyodorkan tak kurang 50 lagu untuk dipilih. Dan terdapatlah 12 lagu hasil pilihan masing-masing band yang terlibat dimana kebetulan lagu-lagu itu mewakili perjalanan karir Ian Antono dari tahun 70 – 90-an.

“Dalam perjalanan saya sebagai seorang musisi, komposer, dan produser, inilah satu kebanggaan saya manakala mendapati lagu-lagu saya dibawakan oleh para musisi muda dengan warna dan karakter masing-masing,”ungkap Ian mengenai album ini.
Untuk lebih lengkapnya dapat disimak susunan lagunya berikut ini:

Rumah Kita – All ArtistAlbum Semut Hitam – God Bless (1987). Dengan aransemen yang apik, semua artis menunjukkan kebolehannya masing-masing berkolaborasi membawakan lagu ini. Sebagai lagu yang sangat ngetop dan tak lekang dimakan jaman tak heran jika Rumah Kita menjadi lagu jagoan dari album Tribute To Ian Antono.

Siapa tak kenal Ian Antono? Sebagai gitaris rock, namanya berkibar sebagai legenda. Boleh dibilang semua gitaris rock tanah air pasti mengidolakannya.  Kiprahnya bersama band rock legendaris God Bless tak bisa diragukan. Begitu juga karirnya yang berhasil sebagai produser musik untuk beberapa artis solo diantaranya Nicky Astria dan Iwan Fals. Diusia yang mendekati 65 tahun maestro gitar ini ternyata tak henti berkarya. Ketika ditemui di rumahnya yang juga menjadi markas Rumah Kita Studio, Ian Antono terlihat selalu sibuk. Disela kesibukannya itu Ian Antono ternyata masih sempat mempersiapkan album solo keduanya. Album baru ini rencananya akan dirilis bulan Oktober bertepatan dengan ulang

Saksi Gitar Tua – Padi Album Bara Timur – Gong 2000 (1991)

Tertipu Lagi – GIGI Album Duo Kribo Vol.2 (Pelacur Tua) (1978)

Uang – Cokelat Album Uang – Happy Pretty (1986).

Bla-Bla-Bla – Edane Album Semut Hitam – God Bless (1987)

Menanti Kejujuran – Rebek Album Laskar – Gong 2000 (1993)

Neraka Jahanam – Yovie & Nuno Album Duo Kribo Vol. 1 (Neraka Jahanam) (1977)

Untuk Selamanya – The Collaboration Lagu tahun 87 ini sempat dibawakan oleh penyanyi Adolf Wemay

Yang Hilang – GallagasiAlbum Laguku – Ahmad Albar (1980) Gallagasi ini adalah band baru yang terdiri dari 3 personil Evan

Antono (drum), Rocky Antono (bass), yang tak lain adalah anak dari Ian Antono, dan Kurnia (vokal). Khusus di lagu ini IanAntono bertindak sebagai Arranger dan lead gitaris.

Zakia – Boomerang Album Zakia – Ahmad Albar (1979) Lagu dengan irama dangdut ini digubah total menjadi rock habis oleh

Boomerang, tentunya dengan ciri khasnya.

Panggung Sandiwara – Sheila On 7 Album Duo Kribo Vol. 3 1978

Suka – /rif Album Suka – Nicky Astria (1998)

Pengagum The Beatles ini hijrah ke Jakarta pada tahun 1969 bersama Abadi Soesman Band. 1971 ia bergabung bersama Band Bentoel, dan mulai meniti karir sebagai arranger antara lain dengan menggarap proyek untuk Emilia Contessa, Anna Matovani, dan Trio The Kings, 1974 bergabung dengan God Bles  (formasi: Ahmad Albar, Donny Fattah, Ian Antono, Yockie S, Teddy Sujaya). God Bless merilis debut albumnya pertamanya dengan judul Huma Diatas Bukit pada tahun 1976. Setahun kemudian ia menggarap album

Duo Kribo (Ahmad Albar & Ucok AKA Harahap) Vol. 1 dengan judul Neraka Jahanam yang melambungkan hit berjudul sama. Lagu ini menurut Ian sangat monumental karena menjadi cikal bakal tumbuhnya musik rock di Indonesia. Selanjutnya di tahun 1978 menggarap album Duo Kribo album Vol. 2 (Pelacur Tua), dan Vol. 3 (Panggung Sandiwara). Di tahun 1990 ia membentuk Gong 2000 dan merilis beberapa album.

Seputar sistem amplikasi gitarnya, Ian Antono bercerita, bahwa ia masih memboyong seluruh peralatan miliknya kemanapun ia manggung. “Walaupun pihak sound sistem juga sering menyediakan kabinet speaker yang secara spesifikasi sama, tapi saya lebih percaya menggunakan milik sendiri,”katanya. “Soalnya saya tahu persis kondisi seluruh peralatan saya. Saya pernah menggunakan kabinet speaker kepunyaan rental, meskipun secara fisik speakernya baik-baik saja, tapi soundnya berbeda. Seperti ada yang out of face gitu,” katanya lagi.”Waduh nyesel juga saya enggak bawa kabinet sendiri,”tegas Ian.

Kiprah Ian Antono dipanggung musik telah membuahkan banyak penghargaan antara lain BASF Award (1987 –1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BASF Awards (1992) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tak kalah penting adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi tinggi di dunia musik di tahun 1995.

Musik memang sudah menjadi bagian hidup Ian Antono. Meskipun kini kegiatannya tidak seaktif dulu, Ian Antono masih terus mengikuti perkembangan musik. Kegiatannya saat ini adalah mengarahkan kedua anaknya Evan Antono dan Rocky Antono yang mengikuti jejaknya menjadi musisi. Dengan dirilisnya album TRIBUTE TO IAN ANTONO, ia mengharapkan ada tindak lanjut lagi, dalam bentuk konser dimana semua band dan musisi yang tergabung dalam album itu manggung bareng.

Comments

Silahkan tambahkan komentar Anda