Biografi Ari Prasetyo dengan Bisnis Singkong Keju Meletus



Biografi Ari Prasetyo dengan Bisnis Singkong Keju Meletus  Kisah sukses dari beberapa sumber yang pertama kisah sukses dari Ari Prasetyo dengan bisnis Singkong Keju Meletus. Singkong identik dengan kemiskinan, sedangkan keju melekat pada si kaya. Ternyata, kini, singkong dan keju bernasib sama: menyatu dalam camilan singkong keju. Bahkan, saking larisnya, perpaduan keduanya mendatangkan rezeki yang mengalir deras bagi para penjualnya.Ari Prasetyo, salah satunya. Dia salah seorang pebisnis skala kecil yang menekuni usaha ini.   Di tangannya, singkong dan keju menjadi makanan camilan tradisional yang membuat lidah pelanggan ketagihan. Penggemarnya datang dari berbagai kalangan, mulai kelas kaki lima hingga orang kantoran. namun langsung mendapat sambutan yang baik dari pembeli,” paparnya, kemarin. Tergiur melihat keberhasilan usaha sang kakak, motivasi usaha Ari bangkit. Dia kemudian berguru pada sang kakak selama satu bulan. “Sekalipun saudara, soal bumbu dan cita rasanya sangat rahasia dan tidak terbuka,” tandasnya.  Pada awalnya memang tak mudah memasarkan singkong keju. Pelanggan masih menganggapnya sekadar singkong goreng biasa. Bahkan hanya untuk memasarkan, ia sempat menyebarkan brosur ke tempat keramaian. Namun, kini, masyarakat mulai memburu. Bahkan, di saat week-end, pembeli dari Jakarta memburu singkong keju buatannya ke Bandung.sebetulnya tidak ada yang istimewa singkong

Kisah sukses dari beberapa sumber yang pertama kisah sukses dari Ari Prasetyo dengan bisnis Singkong Keju Meletus. Singkong identik dengan kemiskinan, sedangkan keju melekat pada si kaya. Ternyata, kini, singkong dan keju bernasib sama: menyatu dalam camilan singkong keju. Bahkan, saking larisnya, perpaduan keduanya mendatangkan rezeki yang mengalir deras bagi para penjualnya.Ari Prasetyo, salah satunya. Dia salah seorang pebisnis skala kecil yang menekuni usaha ini.

Di tangannya, singkong dan keju menjadi makanan camilan tradisional yang membuat lidah pelanggan ketagihan. Penggemarnya datang dari berbagai kalangan, mulai kelas kaki lima hingga orang kantoran. namun langsung mendapat sambutan yang baik dari pembeli,” paparnya, kemarin. Tergiur melihat keberhasilan usaha sang kakak, motivasi usaha Ari bangkit. Dia kemudian berguru pada sang kakak selama satu bulan. “Sekalipun saudara, soal bumbu dan cita rasanya sangat rahasia dan tidak terbuka,” tandasnya.
Pada awalnya memang tak mudah memasarkan singkong keju. Pelanggan masih menganggapnya sekadar singkong goreng biasa. Bahkan hanya untuk memasarkan, ia sempat menyebarkan brosur ke tempat keramaian. Namun, kini, masyarakat mulai memburu. Bahkan, di saat week-end, pembeli dari Jakarta memburu singkong keju buatannya ke Bandung.sebetulnya tidak ada yang istimewa singkong buatan Ari dengan singkong goreng lainnya, kecuali warnanya yang lebih kuning dan serpihan singkongnya hancur ketika digoreng. Tapi, soal rasa, singkong keju bikinannya jauh lebih nikmat ketimbang singkong biasa. Keju, itulah kunci kenikmatan Singkong Keju Meletus. Cara membuatnya juga relatif gampang. Terlebih dulu singkong digoreng setengah matang. Setelah itu, singkong direndam dalam cairan keju selama kira-kira dua menit. Diamkan beberapa menit agar bumbu meresap. Pada tahap akhir, singkong setengah matang berlumur keju tersebut kembali digoreng untuk kedua kalinya.

Dedi membanderol harga singkong buatannya Rp 5.000 ukuran kecil dan Rp 7.000 ukuran besar. Dalam sehari, Dedi menghabiskan dua kuintal singkong yang diambil dari Sukabumi dan tiga kilogram keju. Mengawali usaha yang hanya bermodalkan sebesar Rp 6 juta untuk pembelian gerobak dan berikut alat masaknya, dalam tiga bulan modal sudah balik. Keuntungan per hari mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. “Lumayan, baru buka usaha sudah mendapat sambutan baik dari masyarakat,” tandasnya. Mengawali usaha yang hanya bermodalkan sebesar Rp 6 juta untuk pembelian gerobak dan berikut alat masaknya, dalam tiga bulan modal sudah balik. Keuntungan per hari mencapai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. “Lumayan, baru buka usaha sudah mendapat sambutan baik dari masyarakat,” tandasnya.


Mulai Membuka Lapak


Setelah merasa percaya diri, Ari pun membuka lapak sendiri dengan bermodalkan 2 juta. Sewaktu pertama buka di daerah Bandung, awalnya orang pada heran dengan namanya “Singkong Keju Meletus”, begitulah nama brandnya Ari. Setelah ditanya apa maksud dari kata “meletus” Ari menjawab bahwa itu karena awal dibuak bisnis ini berbarengan dengan meletusnya gunung merapi he..he..he. (Bisa aja ide kreatifnya).

Gkong Keju Meletus akhirnya laris manis. Dalam sebulan Ari bisa mengantongi omset sekitar 30 juta sampai 50 juta rupiah, jika ditaksir labanya 40% berarti dalam sebulan ia mendapat untung 12 juta rupiah sampai 20 juta rupiah. Wow jumlah yang lumayan untuk usaha sekelas kaki lima.

Konsumen dari Singkong Keju Meletus pun beragam mulai dari yang bersepeda motor sampai bermobil. Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari 7000 rupiah sampai 10 ribu rupiah. Dalam sehari ia bisa menhabiskan 700 kg singkong dan 4 kg keju kraft. Bahkan pernah satu hari ia bisa menghabiskan 17 kuintal singkong dan membuatnya kewalahan. Ari mengaku, untuk menjalankan usaha ini relatif gampang. Soalnya, dari segi tempat tak memerlukan lokasi yang mewah. Di kaki lima pun pelanggan memburu. “Pembeli dari berbagai kalangan bisa menikmati camilan gurih yang khas ini,” tandasnya.

                 Biografi Ari Prasetyo dengan Bisnis Singkong Keju Meletus  Kisah sukses dari beberapa sumber yang pertama kisah sukses dari Ari Prasetyo dengan bisnis Singkong Keju Meletus. Singkong identik dengan kemiskinan, sedangkan keju melekat pada si kaya. Ternyata, kini, singkong dan keju bernasib sama: menyatu dalam camilan singkong keju. Bahkan, saking larisnya, perpaduan keduanya mendatangkan rezeki yang mengalir deras bagi para penjualnya.Ari Prasetyo, salah satunya. Dia salah seorang pebisnis skala kecil yang menekuni usaha ini.   Di tangannya, singkong dan keju menjadi makanan camilan tradisional yang membuat lidah pelanggan ketagihan. Penggemarnya datang dari berbagai kalangan, mulai kelas kaki lima hingga orang kantoran. namun langsung mendapat sambutan yang baik dari pembeli,” paparnya, kemarin. Tergiur melihat keberhasilan usaha sang kakak, motivasi usaha Ari bangkit. Dia kemudian berguru pada sang kakak selama satu bulan. “Sekalipun saudara, soal bumbu dan cita rasanya sangat rahasia dan tidak terbuka,” tandasnya.  Pada awalnya memang tak mudah memasarkan singkong keju. Pelanggan masih menganggapnya sekadar singkong goreng biasa. Bahkan hanya untuk memasarkan, ia sempat menyebarkan brosur ke tempat keramaian. Namun, kini, masyarakat mulai memburu. Bahkan, di saat week-end, pembeli dari Jakarta memburu singkong keju buatannya ke Bandung.sebetulnya tidak ada yang istimewa singkong

Kini tidak hanya di Bandung kita bisa merasakan makanan gurih ini namun sudah tersebar di kota kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya. Saat ini Ari bisa tersenyum sambil menikmati hasil jerih payahnya. Ternyata berbisnis itu tidak harus memproduksi barang yang rumit. Dari bahan baku sederhana seperti singkong pun jika sungguh-sungguh juga bakalan jadi. Bahkan dari sampah juga bisa jadi sukses tinggal niatnya saja.

Comments

Silahkan tambahkan komentar Anda