Sejarah Alfabet

Tipografi eksperimental telah menjadi hal yang sangat menarik dalam perkembangan desain grafis  dalam 3 tahun terakhir. Ini ditunjukan dengan beberapa artikel dalam media media khusus desain grafis baik media cetak maupun media online yang membahas secara khusus tipografi eksperimental. Ini mendapat respon positif dari kalangan industri maupun akademis, seperti terciptanya karya karya dari kalanganindustry misalnya unkl347 mengeluarkan majalah yaitu “STILL LOVING YOUTH” edisi #2 dengan  edisi khusus tipografi eksperimental yang isinya menampilakan karya-karya dari berbagai seniman lokal.   Di dalam majalah tersebut memperlihatkan berbagai eksplorasi media dan kreatifitas eksplorasi visual. Kemudian, dari kalangan akademik, mahasiswa-mahasiswa melakukan eksplorasi dengan  pendekatan pengembangan potensi karakter visual lokal ke dalam pembuatan set alfabet lengkap. Kemudian Dalam media media cetak nasional khusus desain grafis juga sudah memberi perhatian terhadap perkembangan tipografi eksperimental di Indonesia, pada majalah Concept Volume 5 edisi 26 yang membahas  khusus mengenai tipografi eksperimental, didalamnya juga di bahas secara singkat mengenai pengertian  tipografi  Eksperimental, kemudian pada media khusus desain grafis nasional website desaingrafisIndonesia.wordpress.com terdapat artikel mengenai tipografi vernacular bandung oleh Riama Maslan Sihombing dan Naomi Haswanto, dalam artikel tersebut diperlihatkan dan dibahas karya  karya mahasaiswa DKV ITB yang melakukan eksperimen penciptaan huruf dengan pendekataan tipografi tipografi yang ada di jalanan-jalanan Bandung. Ini menunjukan bahwa tipografi eksperimental mulaimenarik minat masyarakat Indonesia khususnya para kalangan industri dan akademik desainer grafis indoenesia.  Kekuatan utama dalam tipografi eksperimental terletak dari keberagaman eksplorasi visual maupun media yang digunakan dalam menciptakan tiap tiap huruf sebagai komponen dari tipografi eksperimental, pencapaian eksplorasi visual yang baru serta pengguanaan media media yang tidak biasa memberikankesan beragam terhadap berbagai orang yang melihat karya tersebut, dalam tipografi ekperimental, memiliki kecenderungan menampilkan “shock effect” dalam tampilanya. Impressi shock effect  tersebut dapat disebabkan karena kebaruan dalam eksplorasi visual dan penggunaan media. Ini menyebabkan kesan yang tersampaikan pada penglihat menjadi berbeda dan biasanya unik serta memberikan pengalaman komunikasi yang berbeda dari membaca teks biasa dan juga memiliki potensi untuk  di ingat lebih lama oleh penglihat.  Melihat ini, tipografi eksperimental memiliki kesempatan untuk perluasan nilai eksplorasi lagi.  Tipografi eksperimental memiliki kemungkinan bertambahnya nilai-nilai eksploratif dalam hal aplikasi ke berbagai hal-hal lainya, terutama dalam aplikasinya sebagai salah satu media komunikasi visual. Tipografi eksperimantal, selain memiliki keunggulan dalam eksploratif media dan visualnya, serta kesan  shockeffect yang ditimbulkan, akan menjadi luas lagi nilai eksploratifnya jika mampu dalam mengkomunikasikan suatu pesan tertentu dengan baik.


Tipografi eksperimental telah menjadi hal yang sangat menarik dalam perkembangan desain grafis
dalam 3 tahun terakhir. Ini ditunjukan dengan beberapa artikel dalam media media khusus desain grafis baik media cetak maupun media online yang membahas secara khusus tipografi eksperimental. Ini mendapat respon positif dari kalangan industri maupun akademis, seperti terciptanya karya karya dari kalanganindustry misalnya unkl347 mengeluarkan majalah yaitu “STILL LOVING YOUTH” edisi #2 dengan  edisi khusus tipografi eksperimental yang isinya menampilakan karya-karya dari berbagai seniman lokal.

Di dalam majalah tersebut memperlihatkan berbagai eksplorasi media dan kreatifitas eksplorasi visual. Kemudian, dari kalangan akademik, mahasiswa-mahasiswa melakukan eksplorasi dengan
pendekatan pengembangan potensi karakter visual lokal ke dalam pembuatan set alfabet lengkap. Kemudian Dalam media media cetak nasional khusus desain grafis juga sudah memberi perhatian terhadap perkembangan tipografi eksperimental di Indonesia, pada majalah Concept Volume 5 edisi 26 yang membahas  khusus mengenai tipografi eksperimental, didalamnya juga di bahas secara singkat mengenai pengertian  tipografi

Eksperimental, kemudian pada media khusus desain grafis nasional website
desaingrafisIndonesia.wordpress.com terdapat artikel mengenai tipografi vernacular bandung oleh Riama Maslan Sihombing dan Naomi Haswanto, dalam artikel tersebut diperlihatkan dan dibahas karya  karya mahasaiswa DKV ITB yang melakukan eksperimen penciptaan huruf dengan pendekataan tipografi tipografi yang ada di jalanan-jalanan Bandung. Ini menunjukan bahwa tipografi eksperimental mulaimenarik minat masyarakat Indonesia khususnya para kalangan industri dan akademik desainer grafis indoenesia.

Kekuatan utama dalam tipografi eksperimental terletak dari keberagaman eksplorasi visual maupun media yang digunakan dalam menciptakan tiap tiap huruf sebagai komponen dari tipografi eksperimental, pencapaian eksplorasi visual yang baru serta pengguanaan media media yang tidak biasa memberikankesan beragam terhadap berbagai orang yang melihat karya tersebut, dalam tipografi ekperimental, memiliki kecenderungan menampilkan “shock effect” dalam tampilanya. Impressi shock effect  tersebut dapat disebabkan karena kebaruan dalam eksplorasi visual dan penggunaan media. Ini menyebabkan kesan yang tersampaikan pada penglihat menjadi berbeda dan biasanya unik serta memberikan pengalaman komunikasi yang berbeda dari membaca teks biasa dan juga memiliki potensi untuk  di ingat lebih lama oleh penglihat.

Melihat ini, tipografi eksperimental memiliki kesempatan untuk perluasan nilai eksplorasi lagi.
Tipografi eksperimental memiliki kemungkinan bertambahnya nilai-nilai eksploratif dalam hal aplikasi ke berbagai hal-hal lainya, terutama dalam aplikasinya sebagai salah satu media komunikasi visual. Tipografi eksperimantal, selain memiliki keunggulan dalam eksploratif media dan visualnya, serta kesan  shockeffect yang ditimbulkan, akan menjadi luas lagi nilai eksploratifnya jika mampu dalam mengkomunikasikan suatu pesan tertentu dengan baik. 

Sementara itu, secara pribadi, ketertarikan penyusun terhadap dunia tipografi dimulai sekitar 2
tahun yang lalu, terinspirasi ketika membaca tentang literatur tipografi yang menceritakan sejarah asal  mula bentuk huruf alfabet yang kita kenal sekarang ini, yaitu Alfabet Latin. Sejarah asal mula bentuk  huruf yang di ketahui pertama kali adalah bentuk huruf A yang berasal dari bentuk kepala banteng yang dalam bahasa Phoenician disebut Aleph, dari situ juga penyusun menyadari asal mula lambang bunyi yang dibawa oleh huruf A tersebut. Setelah terinspirasi oleh sejarah Alfabet ini, penyusun kemudian memutuskan untuk mendalami dan memberi konsentrasi perhatian lebih terhadap tipografi, pencarian asal mula bentuk huruf yang lain dilakukan denagn membaca literatur yang didapat dari berbagai website di internet, ternyata dari ke 26 alfabet latin yang kita pakai sekarang memiliki sejarah yang unik dan sangat inspiratif. Dan penyusun berpikir, untuk membantu perkembangan tipografi di Indonesia, pengalaman inspiratif yang penyusun alami dirasa perlu untuk dibagi ke orang lain.

Comments

Silahkan tambahkan komentar Anda